kromatografi lapis tipis

 on Sabtu, 21 April 2012  

KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS
(THIN LAYER CHROMATOGHRAPHY)
•    TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa diharapkan dapat:
1.    Melakukan analisa sampel (zat warna) secara kromatogarfi lapis tipis

•    ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN
Alat-alat yang digunakan
1.    Pelat tlc
2.    Chamber kromatogarfi
3.    Pipa kapiler
4.    Penggaris
5.    Pensil

Bahan yang digunakan
1.    Etanol
2.    Pewarna tekstil (warna ungu muda dan ungu tua)
3.    Pewarna makanan (warna kuning, orange dan merah hati)

•    DASARTEORI
KLT (kromatografi lapis tipis) atau TLC (thin layer chromatography) merupakan salah satu cara untuk memisahkan dan menganalisa zat dalam jumlah kecil. Pada TLC, adsorben tersebar secara merata dalam permukaan gelas dan membentuk suatu lapisan tipis.terbentuk pita-pita yang tidak horizontal, maka sulit untuk mengumpulkan komponen- komponen, ujung dari pita kedua akan terbawa sebelum seluruh pita pertama keluar dari kolom. Ada dua factor penyebab masalah ini yaitu permukaan atas dari adsorben tidak rata serta kolom tidak benar-benar vertical.
    Fenomena ini adalah terbentuknya lengkungan pada salah satu sisi pita. Hal ini dapat terjadi bila ada ketidakteraturan pada permukaan adsorben atau terdapat gelembung udara pada kolom.
    Pada TLC, cuplikan yang dipisahkan atau dianalisa diteteskan pada pelat dengan menggunakan kapiler. Pemisahan dapat terjadi dengan memasukkan pelat ke dalam chamber (kamar) yang telah jenuh dengan pelarut. Pelarutakan naik secara perlahan-lahan sepanjang pelat tersebut. Cuplikan akan terdistribusi antara fasa diam (adsorben) dan fasa gerak (pelarut). Sebagai fasa gerak umumnya zat yang kurang polar dibandingkan dengan fasa diam sehingga komponen dalam cuplikan yang kurang polar akan bergerak lebih cepat dari komponen cuplikan yang lebih polar. Bila larutan hamper mencapai ujung pelat maka pelat dikeluarkan dari chamber dan dibiarkan hingga pelarut yang menempel pada pelat menguap. Akan tterlihat noda-noda pada pelat yang menunjukkan jumlah komponen yang ada dalam cuplikan. Perbandingan antar jarak perjalanan komponen dengan jarrak perjalanan pelarut disebut Rf. Rf dinyatakan dengan bilangan dan dapat digambarkan seperti berikut ini.






Distance travelled                              distance travelled by
By the solvent                                  the solvent

   

Nilai Rf untuk setiap warna dihitung dengan rumus sebagai berikut:
                       Rf = jarak yg ditempuh oleh komponen
                               Jarak yg ditempuh oleh pelarut
Sebagai contoh, jika komponen berwarna merah berjarak 1.7 cm dari garis awal, sementara pelarut berjarak 5.0 cm sehingga nilai Rf untuk komponen berwarna merah menjadi:
                             Rf =  1.7
                                     5.0
                                = 0.34
Bila kondisi pengerjaan sama, maka Rfuntuk komponen tertentu adalah sama. Nilai Rf dapat digunakan untuk mengidentifikasi komponen.


•    PROSEDUR PERCOBAAN
1.    Menyediakan pelat yang telah selesai dilapisi
2.    Membuat garis pada pelat  ± 1 cm
3.    Meneteskan sampel dengan menggunakan pipa kapiler
4.    Memasukkan pelat kedalam chamber  yang telah diisi dengan etanol.
5.    Biarkan pelarut naik perlahan-lahan sampai warna sampel terbawa cukup jauh dan meninggalkan sisa
6.    Mengangkat pelat tersebut, kemudian keringkan pelat tersebut. Selanjutnya mengukur jarak komponen dan jarak solvent nya

•    DATA PENGAMATAN
Pewarna tekstil
Percobaan 1
Warna    Jarak komponen    Jarak solvent    Waktu tempuh komponen
Ungu muda    8    8,5    20”
Ungu tua    4    8,5    10”


Percobaan 2
warna    Jarak komponen    Jarak solvent    Waktu tempuh komponen
Ungu muda    7,7    9    18”
Ungu tua    5    9    11”


Pewarna makanan

Percobaan 1
warna    Jarak komponen    Jarak solvent    Waktu tempuh komponen
Merah hati    8,5    8,5    21”
Kuning     8,5    8,5    21”
orange    8,5    8,5    21”






Percobaan 2
warna    Jarak komponen    Jarak solvent    Waktu tempuh komponen
Merah hati    9    9    23”
Kuning    9    9    23”
orange    9    9    23”


•    PERHITUNGAN
Pewarna tekstil
Percobaan 1
1.    Warna ungu muda
Rf = jarak komponen
        Jarak solvent
    = 8         = 0,94
       8,5
2.    Warna ungu tua
Rf = jarak komponen
        Jarak solvent
     = 4           = 0,47
        8,5
Percoba an 2
1.    Warna ungu muda
Rf = jarak komponen
        Jarak solvent
     = 7,7     = 0,85
         9
2.    Warna ungu tua
Rf = jarak komponen
        Jarak solvent
    = 5     = 0,55
       9
    Pewarna makanan
Percabaan 1
Pada percobaab ini nilai Rf yang didapat sama yaitu 1
Rf = jarak komponen
       Jarak solvent
    = 8,5      =1 cm
       8,5

Percobaab 2
Pada percobaab ini nilai Rf yang didapat juga sama yaitu 1
Rf = jarak komponen =      9        = 1 cm
           Jarak solvent           9
ANALISIS PENGAMATAN
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat dianalisis sebagai berikut:
Hal pertama yang dilakukan dalam kromatografi lapis tipis adalah mempersiapkan chamber. Chamber sebelum digunakan harus bersih dari tetesan air atau noda minyak. Setelah itu masukkan pelarut yang digunakan yaitu etanol.selanjutnya membuat lempeng kromatografi, ukur 1 cm dari batas bawah kiri dan kanan. pada percobaan menggunakan pewarna makanan lebih tinggi dibanding pewarna tekstil sebab pewarna makanan adalah pewarna alami sehingga lebih cepat terbawa oleh etanol karena etanol bersifat polar juga maka Rf yang didapatakan untuk percobaan pada pewarna makanan adalah sama. Sedangkan pada percobaan pewarna tekstil dapat di hitung nilai Rf nya sebab pewarna tekstil bersifat nonpolar. Dan diketahui bahwa pewarna makanan aman untuk di konsumsi karena di buat alami dan tidak mengandung racun.


•    KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
1.    Beberapa hal yang mempengaruhi percobaan adalah
Suhu
Waktu atau lamanya proses penguapan
Kemiringin pelat
 banyaknya zat yang ditetesi pada pelat
kepolaran pelarut
titik uap pelarut yang dipakai
2.    Pelarut yang polar bias membawa zat pewarna yang polar juga
3.    Nilai Rf yang didapatkan pada pewarna tekstil
Warna merah muda: percobaan 1= 0,94
                                 Percobaan 2 = 0,85
Warna merah tua : percobaan 1 = 0,47
                               Percobaan 2 = 0,55
4.    Nilai Rf yang didapatka pada pewarna makanan adalah sama yaitu 1

•    DAFTRA PUSTAKA
Jobsheet.2012.”Petunjuk Praktikum Kimia Analitik Instrument” Politeknik Negeri Sriwijaya: Paalembang.
kromatografi lapis tipis 4.5 5 Unknown Sabtu, 21 April 2012 KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS (THIN LAYER CHROMATOGHRAPHY) •    TUJUAN PERCOBAAN Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa diharapkan dapat: ...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages

pengunjung

Diberdayakan oleh Blogger.